6 Latihan Pernapasan Sederhana Untuk Mengatasi Stres

6 Latihan Pernapasan Sederhana Untuk Mengatasi Stres

Bernapas adalah sesuatu yang kita semua lakukan selama kita hidup. Kita semua tahu bahwa kita akan mati jika kita tidak bernapas. Pernapasan merupakan tindakan refleks yang dilakukan oleh tubuh kita untuk memberikan aliran oksigen ke seluruh tubuh menuju organ-organ vital.

Wikipedia, ensiklopedia online, menjelaskan bahwa manusia bernapas antara 12 dan 20 kali per menit, dan anak-anak bernapas lebih cepat daripada orang dewasa.

Bayi bisa bernapas hingga 40 kali per menit. Orang dewasa biasanya menghirup antara 500 dan 700 ml udara sekaligus. Rata-rata anak berusia 14 tahun membutuhkan sekitar 30.000 napas sehari.

Bagaimanapun, kita bisa mengontrol pernapasan kita. Kita bisa lebih rileks dengan menghirup dan menghembuskan napas begitu dalam. Semakin banyak kita membiarkan tubuh kita terisi dengan pernapasan dalam, semakin sedikit stres yang kita berikan pada tubuh dan pikiran kita.

Semakin banyak kita melatih pernapasan dalam dan terkontrol, semakin alami dan kita dapat menggunakannya kapan saja sepanjang hari untuk membantu kita mengatasi saat-saat kelelahan atau stres.

Dengan semua masalah yang kita miliki, atau kita merasa stres di tempat kerja, atau di penghujung hari yang melelahkan dan tidak bisa tidur, atau jika kita hanya ingin beberapa menit untuk diri kita sendiri, kita akan menemukan latihan pernapasan sederhana ini sangat bermanfaat.

Baca Juga :  25 Parfum Pria Terbaik dan Terlaris Yang Disukai Wanita

Berikut beberapa langkah melakukan senam pernapasan:

6 Latihan Pernapasan Sederhana Untuk Mengatasi Stres

1. Anda bisa berbaring, duduk atau berdiri selama Anda merasa nyaman. Tarik napas perlahan melalui hidung selama empat hitungan. Tarik napas dalam-dalam sampai seluruh tubuh Anda terasa mengembang.

2. Tahan napas dalam selama empat hitungan, lalu hembuskan perlahan melalui mulut selama delapan hitungan.

3. Ulangi inspirasi, ke bawah agar perut mengembang. Tahan dan kemudian buang napas sembilan kali lagi.

4. Anda bisa bernapas lebih dalam setelah terbiasa dengan langkah-langkah di atas dengan meletakkan satu tangan di perut dan meletakkan tangan lainnya di dada. Tarik napas agar perut Anda mengembang.

5. Jika Anda tidak bisa melangkah lebih jauh, tarik napas sedikit lagi dan isi bagian atas paru-paru Anda. Inhalasi dan pernafasan memiliki durasi yang sama, masing-masing delapan hitungan, tanpa berhenti di antara keduanya.

6. Saat Anda menghembuskan napas, keluarkan udara lama dari dada dan kemudian perut Anda. Jadi Anda akan rileks.

Baca Juga :  Metode Meditasi Yang Perlu Anda Ketahui

Penyakit yang Mungkin Disebabkan oleh Stres

Jika tidak segera diatasi, stres dapat menyebabkan berbagai penyakit. Dan jika Anda sudah lebih dahulu menderita suatu penyakit, stres dapat memperparah kondisi penyakit tersebut. Berikut ini beberapa penyakit yang diduga dapat timbul akibat stres.

1. Sakit kepala

Stres dapat menyebabkan sakit kepala pada lokasi yang berbeda-beda. Bisa di seluruh bagian kepala, bisa juga hanya satu sisi kepala, yang biasa disebut migrain. Stres disebut-sebut sebagai pemicu paling sering dari sakit kepala.

2. Gangguan kecemasan dan depresi

Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang beban pekerjaannya terlampau berat lebih berisiko mengalami depresi. Agaknya, gangguan kecemasan dan depresi terkait dengan stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama.

3. Sakit jantung

Kepribadian yang mudah stres lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Stres emosional berat yang terjadi tiba-tiba juga dapat memicu serangan jantung. Ketika stres, jantung berdetak lebih cepat dan aliran darah meningkat. Kemungkinan lain, stres dapat meningkatkan kebiasaan merokok dan makan secara berlebihan, yang akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga :  Cara Mudah Memulai Rutinitas Joging Dengan Benar

4. Penuaan dini

Anda tampak lebih tua sekitar 9-17 tahun? Stres memungkinkan hal itu terjadi. Hal ini telah diteliti oleh para ahli, khususnya mengenai efek penuaan terkait dengan kerusakan sel di dalam tubuh.

5. Diabetes

Bagi penderita penyakit diabetes harus waspada jika mengalami stres. Stres yang berkepanjangan dapat memperburuk penyakit yang diderita. Setidaknya ada dua dampak stres pada penyakit diabetes. Pertama, stres dapat berakibat langsung pada penderita diabetes tipe 2, yaitu memicu naiknya kadar gula darah. Kedua, stres cenderung menjadikan penderita penyakit diabetes tidak memerhatikan pola makan yang dikonsumsi, yang pada akhirnya juga memicu naiknya gula darah.

Mengusir stres tidak harus dengan menarik diri dari keseharian Anda. Melakukan relaksasi kurang dari 15 menit secara rutin, sudah cukup efektif untuk membantu Anda merasa lebih tenang dalam menangani berbagai masalah yang sedang Anda hadapi. Jika dibiasakan, lama kelamaan teknik relaksasi sederhana ini akan menjadi bagian dari pola hidup sehat yang Anda terapkan sehari-hari dalam rutinitas Anda.